Kamis, 30 Maret 2017

Tugas Softskill Akuntansi Internasional

JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan sesuai secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisis keuangan dan kinerja operasional perusahaan. Memperhitungkan  pengaruh perubahan tingkat harga umum terhadap laporan keungan disebut model historical cost-constan purchasing power-daya beli tetap-biaya historis.
PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat-harga umum disebut mata uang tetap-biaya historis atau setara daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan disebut jumlah nominal. Jika biaya historinya dialokasikan untuk laba tahun berjalan, maka pendapatan, sebagai indikator daya beli disesuaikan dengan biaya yang menunjukkan daya beli untuk tahun sebelumnya ketika asset belum dibeli.
Indeks Harga
Perubahan tingkat-harga umum diukur oleh indeks tingkat-harga menurut rumus ∑P1Q1 / ∑P0Q0 dengan P = harga komoditas dan q = jumlah yang dikonsumsi. Contoh : jika suatu keluarga beranggotakan empat orang mengeluarkan $20000 untuk membeli sejumlah barang dan jasa di akhir tahun 1 (tahun pokok = awal tahun 2 ) dan $22000 untuk membeli jumlah yang sama setahun kemudian (awal tahun 3), maka indeks harga akhir tahun 2 adalaj $22000/$20000 atau $1100. Angka ini mengalami tingkat inflasi sebesar 10% selama 2 tahun.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga biasanya digunakan  dalam transaksi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli akhir periodenya. Rumus yang dipakai :
GPLc/GPLtd x Jumlah nominal td = PPEc
Keterangan
GPL    = indeks harga umum
c          = tahun berjalan
td         = tanggal transaksi
PPE     = setara daya beli umum

Angka tingkat-harga yang disesuaikan bukan merupakan biaya kini dari pos yang dipersoalkan,melainkan masih merupakan angka biaya historis. Angka historis hanya sekedar disajikan dalam unit ukuran baru yaitu daya beli umum di akhir periode. Jika semua transaksi dilakukan secara seragamselama periode tertentu , maka penyesuaian tingkat harga jalan pintas dapat digunakan. Rumus yang dapat digunakan :
GPLc/GPLavg x Pendapatan total = PPEc
Objek Penyesuaian Tingkat -Harga Umum
Secara tradisional, laba adalah bagian dari kekayaan yang dapat ditarik oleh perusahaan selama periode akuntansi tertentu, tanpa mengurangi kekayaan dibawah tingkat awalnya. Dengan asumsi tidak ada investasi oleh pemilik suatu perusahaan selama periode tersebut. Akuntansi konvensional menghitung laba sebagai jumlah maksimal yang dapat ditarik oleh perusahaan tanpa mengurangi modal uang awalnya.
Jika kita tidak bisa memperoleh harga stabil maka perhitungan laba konvensional cenderung menghitung kekayaan bersih perusahaan setelah pajak secara tidak akurat. Model daya-beli tetap-biay historis mengatasi ketimpangan denga menghitung laba,sedemikian sehingga perusahaan dapat membayarkan seluruhnya sebagai deviden sekaligus mempertahankan daya beli di akhir tahun agar sama dengan di awal tahun.
Sebagai contoh, kita asumsikan sebuah perusahaan Argentina memulai tahun kalendernya dengan kas sebesar ARS100000 (tanpa utang), yang segera dikonversi menjadi persediaan ( 10000 unit CD artis rock Argentina, dengan harga per unit 10 peso ). Perusahaan itu menjual seluruh persediaan selama setahun dengan kenaikan harga 50 persen. Dengan asumsi tidak ada inflasi, maka laba usaha berjumlah ARS50000,perbedaan antar aset bersih akhir dan awal ( $150000-$100000), atau sebesar pendapatan dikurangi pengeluaran biaya penjualan CD. Penarikan sebesar ARS50000 akan menyebabkan perusahaan memiliki ARS10000, jumlah yang sama dengan di awal tahun, sehingga investasi awalnya tidak berubah.
Sebaliknya, andaikan tingkat inflasi tahun tersebut sebesar 21 persen, dengan tingkat harga umum ( 1,21 di akhir tahun) rata-rata 1,10 selama setahun, maka laba yang disesuaikan dengan inflasi akan dihitung sebagai berikut :
                                                            Faktor
                        Peso Nominal         Penyesuaian                     Peso Tetap

Pendapatan                 ARS150000                1,21/1,10                     ARS 165000

-Pengeluaran                       100000                1,21/1,00                              121000

Laba Operasional        ARS   50000                                                    ARS   44000



-Rugi moneter                         =                                                                     15000









Laba bersih                  ARS   50000                                                   ARS    29000
  
  
Dalam perhitungan ini,penjualan terjadi secara merata selama setahun, sehingga disesuaikan dengan rasio indeks akhir tahun menjadi indeks harga rata-rata di tahun berjalan. Oleh karena itu persediaan yang terjual selama setahun dibeli di awal tahun , maka biaya penjualan disesuaikan dengan rasio indeks tahun berjalan menjadi indeks awal tahun.
            Selama masa inflasi, kekayaan perusahaan yang tidak terkait dengan aktivitas operasional pun berubah perubahan ini berasal dari aset atau kewajiban moneter-klaim atau kewajiban untuk membayar sejumlah tetap uang dimasa depan. Aset moneter mencakup kas dan piutang, yang pada umumnya kehilngan daya beli selama masa inflasi. Kewajiban moneter mencakup hampir semua utang, yang daya belinya secara umum meningkat selama inflasi.
            Berkebalikan dengan akuntansi konvensional,laba dengan model daya beli tetap- biaya historis hanya berjumlah $29000. Meski begitu,penarikan sebesar ARS29000 menyebabkan kekayaan akhir tahun perusahaan menjadi sebesar ARS121000 ( ARS150000- AP29000),sehingga daya beli di akhir tahunnya sama dengan di awal tahun.
            Keputusan IAS29 yang dikeluarkan dengan pendekatan akuntansi perubahan harga ini. Tampilan 7-3 memperlihatkan laporan laba rugi yang disesuaikan dengan inflasi VESTEL, salah satu produsen peralatan orisinal.
Tampilan 7-3  Laporan keuangan yang disesuaikan dengan inflasi dari VESTEL ELEKTRONIK SANAYIVE TICARET AS

                                                            01.01-31.12.2005                                01.01-31.12.2004

Penjualan Bersih                                          4.456.229                                             4.604.903         
Beban Penjualan                                          (3.798.115)                                         (3.854.366)
Laba kotor                                                        658.114                                              750.537
Biaya penjualan                                               (337.763)                                           (318.107)
Biaya umum dan administrasi                         (141.642)                                           (138.197)
Biaya jaminan                                                   (30.085)                                             (30.327)
Laba/(beban) lain, bersih                                    22.265                                                5.224
Laba operasional                                             170.002                                              269.148
Laba/(beban) pembelanjaan,bersih                    (36.085)                                             (74.057)
Laba sebelum pajak                                          133.917                                              195.091
Beban pajak :
Lancar                                                               (54.699)                                             (41.036)
Ditangguhkan                                                    43.592                                                (2.428)
Pajak penghasilan                                              (11.107)                                             (43.464)
Laba sebelum saham minoritas                         122.810                                             151.627
Saham minoritas                                                (30.168)                                             (45.979)
Rugi moneter                                                      (9.296)                                             (18.710)
Laba bersih tahun berjalan                                  83.346                                             86.938
Laba bersih per saham (dalam TL penuh)               524                                                    546

PENYESUAIAN BIAYA KINI

Model biaya-kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek. Pertama aspek, aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historinya. Oleh karena aset pada dasarnya sama dengan nilai diskonto kini dari arus kasnya dimasa depan, pendukung model biaya-kini bahwa nilai kini menonjolkan yang lebih baik daripada pengukuran pendapatan dan potensi arus kas perusahaan dimasa depan kepada pembaca laporan keuangan. Kedua,laba didefinisikan sebgai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan di suatu periode ( tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya. Salah satu cara untuk mempertahankannya adalah dengan menyesuaikan posisi awal asset bersih perusahaan ( lewat indeks harga khusus atau penentuan harga langsung sesuai, seperti harga tagihan lancar,daftar harga dari penyedia dan lain-lain) untuk mencerminkan perubahan setara biaya-kini dari aset di periode tersebut.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar