JENIS-JENIS
PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian statistik
yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak
berjalan sesuai secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang
berlainan terhadap pengukuran posisis keuangan dan kinerja operasional
perusahaan. Memperhitungkan pengaruh
perubahan tingkat harga umum terhadap laporan keungan disebut model historical
cost-constan purchasing power-daya beli tetap-biaya historis.
PENYESUAIAN
TINGKAT-HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang
disesuaikan dengan perubahan tingkat-harga umum disebut mata uang tetap-biaya
historis atau setara daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan
disebut jumlah nominal. Jika biaya historinya dialokasikan untuk laba tahun
berjalan, maka pendapatan, sebagai indikator daya beli disesuaikan dengan biaya
yang menunjukkan daya beli untuk tahun sebelumnya ketika asset belum dibeli.
Indeks
Harga
Perubahan
tingkat-harga umum diukur oleh indeks tingkat-harga menurut rumus ∑P1Q1 / ∑P0Q0
dengan P = harga komoditas dan q = jumlah yang dikonsumsi. Contoh : jika suatu
keluarga beranggotakan empat orang mengeluarkan $20000 untuk membeli sejumlah
barang dan jasa di akhir tahun 1 (tahun pokok = awal tahun 2 ) dan $22000 untuk
membeli jumlah yang sama setahun kemudian (awal tahun 3), maka indeks harga
akhir tahun 2 adalaj $22000/$20000 atau $1100. Angka ini mengalami tingkat
inflasi sebesar 10% selama 2 tahun.
Penggunaan
Indeks Harga
Angka indeks harga biasanya
digunakan dalam transaksi jumlah uang
yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli akhir
periodenya. Rumus yang dipakai :
GPLc/GPLtd x Jumlah nominal td = PPEc
Keterangan
GPL =
indeks harga umum
c =
tahun berjalan
td =
tanggal transaksi
PPE =
setara daya beli umum
Angka tingkat-harga yang disesuaikan bukan
merupakan biaya kini dari pos yang dipersoalkan,melainkan masih merupakan angka
biaya historis. Angka historis hanya sekedar disajikan dalam unit ukuran baru
yaitu daya beli umum di akhir periode. Jika semua transaksi dilakukan secara
seragamselama periode tertentu , maka penyesuaian tingkat harga jalan pintas
dapat digunakan. Rumus yang dapat digunakan :
GPLc/GPLavg x Pendapatan total = PPEc
Objek
Penyesuaian Tingkat -Harga Umum
Secara
tradisional, laba adalah bagian dari kekayaan yang dapat ditarik oleh
perusahaan selama periode akuntansi tertentu, tanpa mengurangi kekayaan dibawah
tingkat awalnya. Dengan asumsi tidak ada investasi oleh pemilik suatu
perusahaan selama periode tersebut. Akuntansi konvensional menghitung laba
sebagai jumlah maksimal yang dapat ditarik oleh perusahaan tanpa mengurangi
modal uang awalnya.
Jika kita tidak
bisa memperoleh harga stabil maka perhitungan laba konvensional cenderung
menghitung kekayaan bersih perusahaan setelah pajak secara tidak akurat. Model
daya-beli tetap-biay historis mengatasi ketimpangan denga menghitung
laba,sedemikian sehingga perusahaan dapat membayarkan seluruhnya sebagai
deviden sekaligus mempertahankan daya beli di akhir tahun agar sama dengan di
awal tahun.
Sebagai contoh,
kita asumsikan sebuah perusahaan Argentina memulai tahun kalendernya dengan kas
sebesar ARS100000 (tanpa utang), yang segera dikonversi menjadi persediaan (
10000 unit CD artis rock Argentina, dengan harga per unit 10 peso ). Perusahaan
itu menjual seluruh persediaan selama setahun dengan kenaikan harga 50 persen.
Dengan asumsi tidak ada inflasi, maka laba usaha berjumlah ARS50000,perbedaan
antar aset bersih akhir dan awal ( $150000-$100000), atau sebesar pendapatan
dikurangi pengeluaran biaya penjualan CD. Penarikan sebesar ARS50000 akan
menyebabkan perusahaan memiliki ARS10000, jumlah yang sama dengan di awal
tahun, sehingga investasi awalnya tidak berubah.
Sebaliknya,
andaikan tingkat inflasi tahun tersebut sebesar 21 persen, dengan tingkat harga
umum ( 1,21 di akhir tahun) rata-rata 1,10 selama setahun, maka laba yang
disesuaikan dengan inflasi akan dihitung sebagai berikut :
Faktor
Peso Nominal Penyesuaian Peso Tetap
-Pengeluaran 100000 1,21/1,00 121000
Laba Operasional ARS 50000 ARS 44000
-Rugi moneter = 15000
Laba bersih ARS 50000 ARS 29000
Dalam
perhitungan ini,penjualan terjadi secara merata selama setahun, sehingga
disesuaikan dengan rasio indeks akhir tahun menjadi indeks harga rata-rata di
tahun berjalan. Oleh karena itu persediaan yang terjual selama setahun dibeli
di awal tahun , maka biaya penjualan disesuaikan dengan rasio indeks tahun
berjalan menjadi indeks awal tahun.
Selama
masa inflasi, kekayaan perusahaan yang tidak terkait dengan aktivitas
operasional pun berubah perubahan ini berasal dari aset atau kewajiban
moneter-klaim atau kewajiban untuk membayar sejumlah tetap uang dimasa depan.
Aset moneter mencakup kas dan piutang, yang pada umumnya kehilngan daya beli
selama masa inflasi. Kewajiban moneter mencakup hampir semua utang, yang daya
belinya secara umum meningkat selama inflasi.
Berkebalikan
dengan akuntansi konvensional,laba dengan model daya beli tetap- biaya historis
hanya berjumlah $29000. Meski begitu,penarikan sebesar ARS29000 menyebabkan
kekayaan akhir tahun perusahaan menjadi sebesar ARS121000 ( ARS150000-
AP29000),sehingga daya beli di akhir tahunnya sama dengan di awal tahun.
Keputusan
IAS29 yang dikeluarkan dengan pendekatan akuntansi perubahan harga ini.
Tampilan 7-3 memperlihatkan laporan laba rugi yang disesuaikan dengan inflasi
VESTEL, salah satu produsen peralatan orisinal.
Tampilan
7-3 Laporan keuangan yang disesuaikan dengan
inflasi dari VESTEL ELEKTRONIK SANAYIVE TICARET AS
01.01-31.12.2005 01.01-31.12.2004
Penjualan Bersih 4.456.229 4.604.903
Beban Penjualan (3.798.115) (3.854.366)
Laba kotor 658.114 750.537
Biaya penjualan (337.763) (318.107)
Biaya umum dan administrasi (141.642) (138.197)
Biaya jaminan (30.085) (30.327)
Laba/(beban) lain, bersih 22.265 5.224
Laba operasional 170.002 269.148
Laba/(beban) pembelanjaan,bersih (36.085) (74.057)
Beban pajak :
Lancar (54.699) (41.036)
Ditangguhkan 43.592 (2.428)
Pajak
penghasilan (11.107) (43.464)
Laba sebelum
saham minoritas 122.810 151.627
Saham minoritas (30.168) (45.979)
Rugi moneter (9.296) (18.710)
Laba bersih
tahun berjalan 83.346
86.938
Laba bersih per
saham (dalam TL penuh) 524 546
PENYESUAIAN BIAYA KINI
PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya-kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek. Pertama aspek, aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historinya. Oleh karena aset pada dasarnya sama dengan nilai diskonto kini dari arus kasnya dimasa depan, pendukung model biaya-kini bahwa nilai kini menonjolkan yang lebih baik daripada pengukuran pendapatan dan potensi arus kas perusahaan dimasa depan kepada pembaca laporan keuangan. Kedua,laba didefinisikan sebgai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan di suatu periode ( tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya. Salah satu cara untuk mempertahankannya adalah dengan menyesuaikan posisi awal asset bersih perusahaan ( lewat indeks harga khusus atau penentuan harga langsung sesuai, seperti harga tagihan lancar,daftar harga dari penyedia dan lain-lain) untuk mencerminkan perubahan setara biaya-kini dari aset di periode tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar